Bima, sekilasinfontb.com.- Siapa yang tidak kenal dengan sosok Azhar SE, seorang Kades Tente yang sangat fenomenal diberbagai kalangan, terutama ditingkat Kepala Desa se-Kabupaten Bima. Selama memimpin Desa, berbagai program unggulan bersentuhan langsung dengan masyarakat mampu diciptakan.
Salah satu inovasi membangum desa dilakukannya, yaitu menyulap tempat pembuangan sampah masyarakat menjadi wisata kuliner dengan dibangunnya kios menjual berbagai macam potensi di desa.
“Disini dulunya tempat pembuangan sampah bagi masyarakat, namun saya merubah menjadi wisata kuliner dengan membangun kios menjual berbagai potensi desa, itu sesuai visi saya saat Pilkades,” terang pria yang familiar dengan panggilan Bos AZ.
Hal itu disampaikan Azhar saat memberikan laporan pada peresmian kios kuliner desa Tente, didepan Bupati Bima, Wabup, dua anggota DPRD Kabupaten Bima, beberapa pimpinan OPD lingkup Pemkab Bima, Camat Woha, Muspika Woha serta masyarakat yang hadir Senin, (18/10).
“Kios kuliner ini dibangun menggunakan anggaran bersumber dari ADD tahun 2021, di Kecamatan Woha bahkan tingkat Kabupaten Bima belum ada seperti ini, ini bisa diwujudkan karena inovasi kami bersama demi membangun desa,” ujar dia.
Dia mengakui, banyak makanan di desa Tente yang sudah dikenal di luar daerah, ini menjadi potensi desa sehingga dirinya berpikir untuk dikembangkan menjadi ladang bisnis bagi masyarakat.
“Dengan ciri khas masakan yang ada di desa Tente, membuat desa Tente dikenal dengan produk lokalnya, tempat ini dibangun, dengan tujuan menghidupkan ekonomi masyarakat dan menghadirkan orang banyak untuk berkunjung,” kata dia.
Dia juga mengakui, satu-satunya desa di Kabupaten Bima yang mendapatkan predikat sebagai desa Mandiri, penghargaan itu diberikan langsung dari Pemerintah Pusat.
“Desa Tente Kecamatan Woha mendapat predikat dari Pusat yaitu desa Mandiri, dengan inovasi ini, kita bercita-cita ingin menyumbang desa penghasil PAD terbesar di Kabupaten Bima,” ujar dia.
Dia mengimbau bagi Kades yang lain, agar mambangun desa sesuai dengan potensi yang ada, setelah itu baru itu bangun yang skala prioritas untuk peningkatan kehidupan masyarakat. Pungkas dia, (red).