Kota Bima, NTB. – Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi SE menyambut kehadiran Kementerian Sosial dalam rangka memberikan bantuan dan pengagasan Lumbung Sosial melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Muhammad Delmi, SH.
Bantuan tersebut diserahkan kepada pemerintah Kota Bima sebagai bentuk kepedulian dan respon tanggap pemerintah pusat akan terpaan musibah bencana yang menimpa Kota Bima dalam beberapa pekan yang lalu.
Tujuan dari dibentuknya Lumbung Sosial adalah sebagai lokasi pemusatan logistik guna mempercepat penyaluran kebutuhan masyarakat seperti sembako dan keperluan lainnya. Dengan menempatkan Lumbung Sosial di titik rawan bencana diharapkan mampu mempermudah pemerintah dan masyarakat. Adapun ketiga Lumbung Sosial tersebut berada di Kecamatan Asakota, Kecamatan Mpunda, dan Kecamatan Rasanae Barat.
Dalam laporannya Ditjen Limjansos Kemensos, Muhammad Delmi SH menjabarkan secara terperinci jumlah bantuan yang disalurkan ke tiga titik Lumbung Sosial yakni ; Beras sebanyak 1200 kilogram, Sarden Kaleng sebanyak 60 dus (60 kaleng per dus), Air Mineral Botol 600 mili liter sebanyak 12 dus (24 botol per dus), Biskuit Malkis sebanyak 24 dus (120 pcs per dus), Mie instan sebanyak 60 dus (40 bungkus per dus), Kecap sebanyak 12 dus (48 botol per dus), saus sebanyak 12 dus (48 botol per dus), Generator Set sebanyak 3 unit, Kabel Gulung 50 meter sebanyak 3 gulung, Fitting Lampu sebanyak 6 unit, Colokan Kabel sebanyak 3 unit, Colokan Lubang Stop Contact sebanyak 3 unit, Pompa Air sebanyak 3 unit, Tandon Air dengan kapasitas 1100 Liter sebanyak 9 unit, Pipa Paralon sepanjang 4 meter dengan jumlah 6 batang, Instalasi Tandon Air sebanyak 3 set, Baju Dewasa sebanyak 300 buah (150 pria dan 150 wanita), Baju Anak-Anak sebanyak 300 buah (150 laki-laki dan 150 perempuan), Pamper berbagai ukuran sebanyak 12 dus (120 buah perdus), Selimut sebanyak 150 buah, serta Perlengkapan Obat-Obatan sebanyak 9 set.
“Untuk mendekatkan bantuan kepada warga terdampak bencana, dibentuk lumbung sosial, diharapkan letaknya di fasilitas pemerintah, baik pemerintah kota, kecamatan, atau desa. Letaknya terdekat dari titik bencana, tapi tidak terkena oleh bencana. Sehingga penyaluran bisa dapat dilakukan dengan maksimal,” harap Ditjen Limjansos Kementerian Sosial.
Wali Kota Bima dengan didampingi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Kepala Dinas Sosial Kota Bima, dan Kepala Camat dan Lurah di Kecamatan Asakota tersebut mengucapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial akan musibah yang menimpa Kota Bima.
Ditengarai oleh deforestasi atau pengalihan fungsi hutan untuk keperluan pribadi, menjadikan Kota Bima rentan terkena banjir, dan daerah yang rentan tersebut tiga diantaranya adalah dimana Lumbung Sosial tersebut dibentuk.
“Dengan kehadiran lumbung sosial ini tentunya sangat berperan penting. Konsep ini sama dengan konsep ketika terjadi evakuasi. Menyiapkan segala keperluan masyarakat jika terjadi bencana yang tidak dapat kita hindari,” jelas Wali Kota Bima.
Beliau turut mengharapkan dengan adanya Lumbung Sosial tersebut mampu memantik kepedulian banyak pihak akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya peran kelurahan dalam mengedukasi dan mensosialisasikan tentang peran hutan dalam menyerap air hujan dan bahayanya perambaan hutan secara berlebihan.
“Peran Kelurahan sangat diharapkan bisa mengedukasi masyarakat kita untuk menyelamatkan kota bima di masa depan. Sosialisasi itu penting, kesadaran terkait bahaya merambah pegunungan karena akan berdampak bagi masyarakat itu sendiri,” tegas Wali Kota Bima. (red).