Kabupaten Bima, sekilasinfontb.com.- Tembok ruang kerja kepala Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima jebol, akibat tingginya debit air kiriman dari gunung di belakang kantor setempat, meski begitu, hingga saat ini, tidak pernah ganggu aktivitas Kades dan staf memberikan pelayanan pada masyarakat.
“Tembok ruangan kerja kepala Desa jebol akibat diterjang banjir kiriman dari gunung belakang kantor minggu lalu,” jelas Kades Belo, Kecamatan Palibelo, Akhmad Fansuri, Senin, (27/12/2021).
Lanjut pria yang biasa menulis ini, akibat jobolnya tembok ruangan Kepala Desa itu, merusak seluruh dokumen seperti dokumen penting Pemdes dan surat menyurat, juga termasuk meja, kursi, lemari, leptop, printer dan LCD yang ada dalam ruangan tersebut.
“Air setinggi 1, 5 meter menggenangi ruangan Kades dan ruangan lainnya, dokumen dan barang elektronik lain ikut terendam” ujar dia.
Meski begitu, lanjut Kades, aktifitas kantor desa Belo tetap berjalan seperti biasanya, pihaknya lakukan pembersihan secara gotong royong bersama Pemdes, BPD dan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk tetap beraktifitas dan melayani masyarakat seperti biasanya walaupun ruangan saya tidak dapat dipakai lagi” ungkap Kades.
Selain ruangan Kades, yang ikut terimbas rembesan banjir termasuk ruangan Staf, ruangan Sekdes dan Bendahara kecuali ruangan Layanan PLANiT-D
“Kami sangat berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima melalui Bupati Bima agar bisa membantu Pemerintah Desa Belo untuk mencari alternatif pembangunan Kantor Desa yang Baru,” harap dia.
Menurut dia, bangunan yang ada termasuk bangunan lama yang sering direhab, dikhawatirkan akan terjadi roboh susulan. Hasil rapat koordinasi pemerintah desa Belo bersama seluruh jajarannya pasca banjir sangat menginginkan agar Kantor Desa Belo bisa dibangun baru mengingat postur bangunan merupakan bangunan lama dan ruangan yang masih terbatas untuk kegiatan kantor.
“Kami mengharapkan kepada Bupati Bima agar bisa membantu mencarikan alternatif, supaya impian kami menginginkan kantor dengan bangunan baru terwujud,” pungkas dia, (red) .
