Bima, Sekilasinfontb.com.- Aktifitas penerbangan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima yang sampai saat ini masih di lakoni hanya satu maskapai. Kerap mendapat respon dan kritikan dari masyarakat dan para penumpang.
Rata-rata penumpang menggunakan jalan udara semata – mata karena tuntutan kebutuhan, walau kadang – kadang terpaksa membeli tiket dengan harga cukup tinggi. Tapi itu sudah menjadi pilihan utama bagi mereka. Lantaran kebutuhan yang sangat mendesak dan sebagainya.
Penumpang yang sangat merasakan pembebanan dengan harga tiket yang tinggi kebanyakan kalangan kelas menengah ke bawah seperti anak – anak muda, remaja, dan mahasiswa, serta rakyat ekonomi lemah.
Namun tidak sedikit juga bagi kalangan atas sering mengeluhkan hal yang sama. Misalnya sejumlah pimpinan SKPD serta DPRD yang sering melakukan perjalanan dinas.
Oleh sebab itu, guna menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakatnya tersebut. pada satu bulan yang lalu, Kepala Bandara Bima Denny Ariyanto, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE sudah berkoordinasi membahas kenaikan harga tiket pesawat dan langkah dan upaya.
Telah melayangkan surat kepada Dirjen Perhub tertanggal 6 Februari 2023 dengan perihal permintaan penambahan dua armada penerbangan reguler yakni Citilink dan Transnusa untuk rute tujuan Bima Mataram dan Bima Bali.
“Bupati Bima hingga saat ini menunggu respon dari Dirjen Perhub dengan harapan dapat di respon dengan cepat oleh pihak Dirjen Perhub,” ungkapkan Bupati Bima melalui Kabag Prokopim Suryadin, S.S.M.Si pada media ini, Jumat, (17/2).
Mudah-mudahan dengan cepat di responnya surat pengajuan tersebut oleh pihak Dirjen Perhub, diharapkan maskapai bisa beroperasi dengan cepat. Sehingga masyarakat juga lega karena tidak semua masyarakat punya kemampuan ekonomi yang sama, terutama anak – anak sekolah dan mahasiswa yang menempuh pendidikan luar daerah pasti akan kesulitan.
Kepala Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima Denny Ariyanto menyampaikan, dirinya tidak diam atas kenaikan harga tiket pesawat ini, dirinya langsung telah berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Pemkab Bima maupun Pemkot Bima terkait dengan inflasi dan naiknya harga tiket pesawat.
“Hasil koordinasi saya, Bupati dan Walikota Bima, menyimpulkan untuk dibuatkan market selling yang berbagi atau pasar yang berbagi,” ujar dia.
Ketiga unsur penting ini telah menyajikan data, bahwa Bandara Bima yang melayani tiga Kabupaten Kota, yaitu Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu ini layak diterbangi oleh maskapai – maskapai yang lain.
“Data penerbangan satu tahun lalu kami sudah sajikan disertai surat dukungan dari Pemda dan Kota Bima, sudah kami sajikan kedua maskapai melalui email, bahkan sudah ditataran Menegemen,” ujar dia beberapa hari lalu.
Dia juga menyampaikan ucapan Terima kasih banyak kepada Ketua MK atas dukungan dan perhatiannya untuk membantu kebutuhan masyarakat.
“Dokumen ini juga dibawa tangan langsung oleh Ketua MK, kami sampaikan Terima kasih atas perhatian putra asli Bima ini,” ujar dia.
Denny mengakui, kewenangan sebagai Kepala Bandara Bima bekerja sama dengan Bupati dan Walikota Bima sudah laksanakan 90 persen, sisanya tinggal menunggu persetujuan pihak maskapai. (red).