Bima, sekilasinfontb.com.- Konflik berkepanjangan melibatkan tiga kelompok warga desa yakni Desa Dadibou, Penapali dan Talabiu Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Kembali meledak sejak akhir tahun 2023 hingga sekarang, aparat masih terus bersiaga di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Bima untuk berjaga-jaga.
Selama konflik berlangsung, Kepala Pemerintahan Kecamatan Woha Irfan H. M Noor, S. Sos, sama sekali tidak pernah turun ke masyarakat untuk melakukan pendekatan maupun mengimbau masyarakat untuk selalu menahan diri terhadap situasi dan kondisi yang memicu konflik antar kelompok.
Selain itu, penegak hukum (Polisi) baik dari Polres Bima maupun dari Polsek Woha juga dinilai hanya melakukan patroli untuk mengambil gambar sebagai bahan laporan bahwa saat itu pernah ada di lokasi Desa yang dimaksud.
“Camat Woha tidak pernah turun ke masyaralat selama konflik melibatkan tiga Desa ini, teruta di Desa Dadibou, Camat ini Camat Woha atau Camat wilayah mana,” Kata perwakilan pemuda Desa Dadibou Firdaus, Kamis, (11/1).
Masyarakat menilai Camat Woha Irfan HM. Noor, S. Sos tidak pernah turun ke masyarakat terutama penegak hukum tidak maksimal berikan sentuhan imbauan penyadaran hukum pada masyarakat
“Polisi jangan hanya sekedar patroli untuk ambil dokumentasi lalu laporkan ke atasa, sementara memberikan kesadaran hukum di masyarakat tidak ada,” kata dia.
Dia mengakui, adanya bentrok yang berkepanjangan ini akibat masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hukum. Perlu sentuhan dan pendekatan yang maksimal dari Pemrintan dan penegak hukum untuk menanamkan kesadaran.
“Masyarakat yang kurang sadar akan hukum, harus dilakukan pendekatan, jangan tidak turun di tengah masyarakat begitu,” ungkap dia, (red).