>head>

Ratusan Warga Desa Nggelu Lambu Tuntut Pemda Naikkan Harga Jagung Merah

IMG_20240418_081351

Bima, Sekilasinfontb.- Ratusan warga Desa Nggelu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Menggelar aksi depan kantor Pemerintah Kabupaten Bima, di dusun Godo, Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kamis, (18/4/2024). Mereka membawa aspirasi terkait anjloknya harga pangan yakni jenis jagung di tingkat petani.

Salah satu perwakilan massa menyampaikan, kehadiran masyarakat disini untuk meminta tanggung jawab Pemerintah Daerah terhadap penderitaan masyarakat petani jagung saat ini.

“Harga jagung saat ini turun drastis setiap harinya sampai menyentuh angka Rp 4,1 ribu perkuintal, kami minta Bupati Bima kontrol di tingkat pedagang,” ujar dia.

Dia meminta kepada Pemerintah Daerah naikka harga jagung merah, kemudian buatkan Perda terkait harga pangan termasuk jagung dan bawang merah. Dirinya juga meminta Bupati Bima agar mengentrol ketat dua pangan yang menjadi kebutuhan Nasional yang saat ini tidak mampu diawasi oleh Pemda

“Pemerintah harus mampu mengontrol dan mengawasi pengusaha lokal yang membeli jagung dari petani. Harga tidak seharusnya diserahkan kepada pedagang untuk menentukan,” ujar dia dalam orasinya.

Beberapa perwakilan massa aksi diterima oleh Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer didampingi Pj Sekda Bima, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Pertanian dan sejumlah pimpinan FKPD lainnya di ruang rapat utama.

Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer, didampingi pimpinan FKPD menerima perwakilan massa aksi di ruang rapat utama Kantor Pemerintah Kabupaten Bima.

Dalam penyampaiannya, Wabup Dahlan mengaku anjloknya harga jagung saat ini dikarenakan beberapa wilayah secara serentak memproduksi jagung.

“Saat ini bukan hanya di Bima yang produksi jagung, tapi beberapa wilayah juga sama, itulah yang mempengaruhi anjloknya harga jagung,” kata dia.

Kata dia, penentuan harga pangan bukan kewenangan Pemda Bima, tapi tanggung jawab Badan Pangan Nasional (BKD) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Terkait harga komoditi jagung ini bukan kewenangan Pemda, tapi itu kewenangan BPN dan Kementan,” kata dia.

Meski demikian, Pemda Bima telah menyikapi keresehan petani soal harga jagung ini. Melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pihak untuk menemukan solusi atas permasalahan harga jagung.

Rapar koordinasi dilangsungkan di ruang rapat Wakil Bupati Bima, Dahlan. Dihadiri langsung oleh dua perusahaan pembeli jagung yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bima. Kemudian dihadiri pula oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pertanian, Diskoperindag, Dinas Ketahanan Pangan. Termasuk melibatkan unsur-unsur lain seperti TNI/Polri.

“Tindak lanjuti keresehan petani, kami langsung Rakor bersama sejumlah OPD, kami sudah perintahkan 2 PT untuk membeli jagung di atas harga saat ini,” bebernya.

Dahlan mengatakan, hasil Rakor telah disampaikan ke Kementan dengan meminta agar harga jagung dinaikkan sesuai keinginan para petani. Keinginan petani itu diharapkan dapat diakomodir oleh Kementan.

“Kami sudah bersurat ke Kementan untuk menentukan harga jagung 5 ribu per kilogram, semoga harapan petani diterima,” ungkapnya.

Sementara itu, terhadap para petani yang berunjuk rasa sampaikan aspirasi diharapakan tidak bertindak anarkis seperti blokade jalan. Karena hal demikian dapat mengganggu pengendara yang sedang melintas.

“Kami pahami kondisi masyarakat. Silakan saja sampaikan aspirasi, asal tidak blokade jalan yang dapat mengganggu aktivitas lalu lintas,” pungkasnya. (red).

>head>
0 0 votes
Beri Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
.